Pengertian
Frasa
- Frasa adalah gabungan dua kata atau lebih yang bersifat nonpredikatif atau tidak memiliki prediket.
Ciri-ciri
frasa
- Susunan katanya terdiri dari dua kata atau lebih
- Tidak memiliki unsur subyek dan predikat
- Memiliki makna
Contoh
:
- Nasi goreng
- Nasi bakar
- Anak emas
- Rumah mewah
Meskipun frasa tidak memiliki subyek
dan predikat, namuni frasa tetap sebagai satuan linguistik yang memiliki makna
dan berdiri sendiri.
Frasa juga memiliki inti utama yang
disebut unsur utama dan unsur atributif. Unsur utama yaitu suatu unsur yang
menjadi pokok utamanya dan disebut dengan istilah diterangkan (D). Unsur
atributif yaitu suatu unsur yang menjadi unsur penjelas yang disebut dengan menerangkan
(M).
Contoh: hidung mancung
Hidung merupakan unsur yang diterangkan (D) dan mancung
adalah unsur yang menerangkan (M)
Jenis
jenis Frasa
Jenis jenis frasa dibagi menjadi dua
yaitu berdasrkan bentuknya dan berdasarkan kelas katanya.
A.
Berdasarkan Bentuknya
Berdasarkan bentuknya frasa dibagi
menjadi dua jenis yaitu frasa endosenrtris dan frasa eksosentris
- Frasa Eksosentris
Frasa jenis ini tidak memiliki unsur
inti di dalamnya dan pada penerapannya diawali dengan kata sambung atau kata
depan. Contoh :
Ke rumah paman, untuk adik tercinta,
di atap rumah, ke kolam paman dan lain sebagainya.
2.
Frasa Endosentris
Frasa jenis ini memiliki unsur inti
didalamya. Frasa jenis ini dibagi lagi menjadi dua bentuk
- Frasa endosentris koordinatif
Frasa endosentris koordinatif adalah
frasa yang memiliki unsur yang setara. Dalam penerapannya frasa ini menyisipkan
kata “dan” dan “atau”. Contoh:
Ayah dan ibu, buah dan sayur, benar
dan salah, baik atau buruk, hitam atau putih.
- Frasa endosentris atributif
Frasa endosentris atributif adalah
frasa yang tidak mempunyai kesamaan unsur atau tidak setara. Contoh:
Rumah mewah, anak kecil, sahabat baik, pemuda tampan.
Rumah mewah, anak kecil, sahabat baik, pemuda tampan.
B. Berdasarkan Kelas Katanya
Jika didasarkan pada kelas katanya,
maka frasa dapat dibagi menjadi beberapa macam jenis diantaranya:
- Frasa kata kerja
Frasa kata kerja terbentuk dengan kata
kerja yang berperan sebagai unsur inti Diterangkan (D). Contoh:
Minum air, jalan cepat, makan
banyak, tidur cepatsenyum manis
- Frasa kata sifat
Frasa ini terbentuk dari susunan
kata sifat yang berperan sebagai unsur Diterangkan (D). Contoh:
Begitu angkuh, sombong sekali,
sangat cantik, sangat ramah, tampan sekali
- Frasa kata benda
Frasa ini adalah frasa yang
terbentuk atas susunan gabungan dari kata benda yang berperan sebagai unsur
diterangkan (D). Contoh:
Gedung serbaguna, rumah bertingkat,
minuman dingin, makanan basi, sepeda ontel.
- Frasa kata keterangan
Frasa ini adalah frasa yang
terbentuk sebagai unsur inti yang diterangkan (D). Contoh:
Tahun depan, besok malam, besok
pagi, bulan depan, esok lusa
Klausa
Klausa adalah gabungan atau kelompok
kata yang memiliki fungsi sintaksis yang di dalamnya terdiri atas unsur subyek
dan predikat yang berpotensi menjadi kalimat.
Ciri-ciri
klausa
- Tidak memiliki intonasi akhir didalamya.
- Tidak memiliki tanda baca di dalamnya karena kedudukannya yang lebih rendah dari kalimat.
Contoh
- Kakek berolahraga (klausa)
- Adik belajar (klausa)
- Kakak membaca (klausa)
Jenis
jenis Klausa
- Klausa inti
Klausa inti adalah klausa yang
memiliki makna di dalamnya dan dapat berdiri sendiri. Klausa memiliki kedudukan
sebagai induk kalimat jika berada pada kalimat majemuk. Contoh klausa inti
dalam kalimat:
Kakak makan sambil membaca
Klausa inti: kakak makan
Klausa inti: kakak makan
Bowo menangis ketika ayahnya harus
pergi
Klausa inti: bowo menangis
Klausa inti: bowo menangis
Anjing itu menggigil kedinginan saat
hujan deras turun
Klausa inti: anjing itu menggigil kedinginan
Klausa inti: anjing itu menggigil kedinginan
- Klausa bawahan
Klausa bawahan adalah klausa yang
tidak memiliki makna jika berdiri sendiri tanpa adanya klausa inti. Dalam
kalimat majemuk klausa bawahan berkedudukan sebagai anak kalimat yang memiliki
fungsi perluasan obyek, subyek, keterangan, dan pelengkap. Contoh:
Nita membaca sambil memakan cemilan
Klausa bawahan: sambil memakan cemilan
Klausa bawahan: sambil memakan cemilan
Neneng tertwa terbahak-bahak ketika
menonton acara komedi
Klausa bawahan: ketika menonton acara komedi
Klausa bawahan: ketika menonton acara komedi
Beni membeli buku pada saat tanggal gajian
tiba
Klausa bawahan: pada saat tanggal gajian tiba
Klausa bawahan: pada saat tanggal gajian tiba
Sumber : https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-frasa-dan-klausa-ciri-dan-contoh-lengkap/